Selamat Datang di PD.Agung Sejahtera Karawang

Jumat, 14 Desember 2012

Usaha Perikanan Rakyat

  • Latar Belakang 
  1. Banyak terdapat lahan yang tidak produktif
  2. Angka pengangguran tinggi
  3. Hama / predator pertanian yang  tak kunjung habis
  4. Limbah pertanian yang melimpah
  • Analisa Masalah
Lahan tidak produktif

Banyak terdapat lahan yang tidak produktif yang artinya apabila dilakukan penanaman untuk pertanian biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan penerimaan sehingga pemilik lahan enggan untuk menggarap lahan tersebut

Angka Pengangguran Tinggi

Karena tingkat persaingan untuk mendapatkan pekerjaan yang di inginkan cukup tinggi dan terlebih tidak di dukungnya dengan skill yang memadai maka banyak warga usia produktif yang menganggur dan lebih cenderung untuk membuat kelompok kelompok yang kurang bermanfaat.

Hama pertanian yang tak kunjung habis

Untuk lahan pertanian banyak sekali terdapat hama yang mengganggu produktifitas pertanian contohnya keong emas yang berkembang biak secara liar di area pertanian, Enceng gondok yang semakin banyak dan mengganggu pertanian dan masih banyak lagi

Limbah Pertanian

Di daerah sekitar perusahaan merupakan area pertanian yang cukup luas sehingga akan terdapat limbah yang cukup banyak contonnya Jerami, Sekam, tepung dedek dll.

 Dari sekian banyaknya masalah yang ada di sekitar perusahaan maka pimpinan perusahaan kita sebut saja Bp. Wahyudi memprakarsai untuk membantu masyarakat sekitar dengan di rintisnya program UPR
yang pada awalnya di rintis hanya di ikuti oleh 2 kelompok masyarakat yang masing masing kelompok beranggotakan 5 orang dengan menggarap lahan perikanan yang telah di sediakan perusahaan masing masing kelompok mendapatkan 4 petak kolam ikan ukuran 20X30 m
dengan semakin berkembangnya usaha tersebut akhirnya banyak pengajuan dari masyarakat sekitar ingin membentuk kelompok kelompok baru yang sampai bulan November sudah terdapat 7 kelompok
yang artinya hanya dalam waktu 5 bulan Perusahaan telah mampu memberdayakan masyarakat sekurang kurangnya 35 orang dan hal ini akan terus semakin berkembang ke daerah daerah lain.

Dengan system bagi hasil yang diterapkan masyarakat akan terbantu untuk mencukupi kebutuhan hidup dan meningkatkan keahlian dalam usaha pembenihan ataupun pembesaran ikan.